Writer's note: This blog was written in Indonesian (Bahasa Indonesia). For my non-Indonesian fella out there, I'm sorry because I'm too lazy to make the translated version. You can use a translator, but it may be not 100% accurate.
2024 sudah menjadi tahun yang memberikan banyak pengalaman dan memori yang mengukir personality-ku dan mengubah cara pandangku terhadap banyak hal. Mulai dari sekolah, kuliah, pertemanan, waktu, asmara, hingga makna hidup itu sendiri. Di samping hal-hal deep yang aku sebutin tadi, ada satu hal yang jadi bagian paling krusial dalam bab character development ku tahun ini, yaitu hobi dan media yang aku konsumsi di tahun yang amat wadadidaw ini.
Se-wadadidaw apa emang? kalo diibaratkan sih kayak naik roller coaster aja gitu. The high is very high, the low is very low, and everything happens instantaneously. Sebelum menjawab pertanyaan “kok bisa gitu?”, lebih baik kita bahas yang chill dulu aja nih…
Selamat datang di…
Media Wrapped 2024
ooohh a very original name, huh
Di sini, aku bakal sebutin (dan mungkin bahas sekilas) top 5 dari kategori-kategori berikut ini:
Catatan: Media yang ada di list ini tidak semuanya rilis di tahun 2024, Disini aku membahas tentang media yang aku konsumsi tahun ini, bukan hanya yang rilis tahun ini. Urutannya juga akan dari nomor 5 dulu, jadi makin discroll ke bawah urutannya makin tinggi. Ya begitulah.
Music to Survive 2024 to
No. 5: Ghost Rule - DECO*27
Entah sejak kapan, tahun ini aku tiba-tiba suka dengerin lagu yang ada Hatsune Miku nya. Ya jelas sih karena di pertengahan tahun 2024 aku download Project Sekai karena penasaran aja. Eh ternyata lagu-lagunya mantap juga, terutama Ghost Rule. Ini jadi lagu Miku yang paling sering aku dengerin (berdasarkan Stats.fm) dan ya, ketebak sih. Genre lagu gue banget ini mah wkwkw.
マボロシだって知るんだよ
嘘憑きだって知るんだよ
ネェ
No. 4: Kami Belum Tentu - .Feast
Sebuah karya yang menyindir keras kondisi sosial politik di negara ku tercinta, dibungkus dengan alunan melodi yang berhasil membangunkan jiwa nasionalis gw (anjay). Bener dah .Feast ini ga bisa diragukan lagi. Liriknya nusuk, kayak lagi baca syair yang ditulis di masa penjajahan (agak berlebihan tapi yaudahlah wkwkw). Setiap jalan ke kampus pasti aja lagu ini lolos ke telinga. Bagus sih, nambah semangat juga soalnya.
Apa guna gelar kami?
(Siapa yang sudah tau?)
Jadi apa tua nanti?
(Tentu kami belum tahu!)
No. 3: Hotel Du Monde - Roadtrip To Antartica
2024 juga jadi tahun di mana aku nemuin banyak band alternative pop, rock dan lainnya lewat Shufflenya Spotify atau beranda Youtube. Roadtrip To Antartica ini salah satunya, dan aku jatuh cinta sama Hotel Du Monde, karena lagunya yang asik dan repeat-able. Bersyukur banget ini bisa nyasar ke beranda Youtube, dan karena itu sekarang telinga ku lebih terbuka sama musik-musik indie, terutama dari band lokal kayak Roadtrip To Antartica ini.
Take your time, there’s always more
Hide your smile, don’t be too benign
Take what you can, make sure it’s not mine
No. 2: When The Rain Stops - eaJ
Aku suka semua lagu eaJ, dan tidak akan ada yang bisa menurunkan tahta Car Crash sebagai lagu terbaik versi Dyzen abad ini. Tapi ini, bisa dibilang lagu barunya Jae yang paling menusuk hati kecilku yang rapuh ini. Liriknya, somehow relatable. Pertama kali denger lagu ini, aku merinding. Sempat speechless juga. Dari awal sampai akhir- terutama di akhir lagunya… Indah, tapi nyelekit. Singkatnya gitu. Entah apa yang Jae makan sebelum rekaman, yang pasti suaranya dia itu bener-bener berhasil membawa liriknya menjadi lebih bermakna.
Oh God, I’m sorry
And I’ll be sorry till I die
Oh God, I’m sorry
My past it haunts me every night
No 1: Russian Roulette - Porter Robinson
Oke yang satu ini cukup spesial, sampai aku pun bikin blog panjang cuma buat lagu ini. Dari sini udah ngerti kan kenapa masterpiece ini menduduki peringkat pertama?
Then I close my eyes
Gamble with my life
Trying not to smile
Maybe this time I won’t be alright
DGOTY (Dyzen’s Game Of The Year)
Sebenarnya tahun ini ku ga banyak main game sih, entah karena sibuk, atau memang males aja. Main juga paling game gabut doang. Tapi, ada sih beberapa game yang berhasil nemenin aku di tahun yang, wadadidaw ini…
No. 5: Project Sekai: Colorful Stage
Sempet disinggung sebelumnya, kalo aku main game ini. Dan ya, sejauh ini, Proseka adalah game Rhythm paling enjoy-able. Gameplay oke, musik asik, dan gacha, oohh sangat amat mantap. Ku main versi server Jepangnya sih, jadi ga begitu ngikutin story nya hehe.
No. 4: Pokemon TCG Pocket
Inilah salah satu game gabut yang dimaksud. Ku suka Pokemon TCG, tapi kalo main TCG online itu cukup menguras otak ya. Jadi main ini aja, lebih simpel, praktis pula. Minusnya sih cuma satu, yaitu deck yang bagus itu sebagian terlalu bergantung sama ARG. Jadi agak nyebelin kalo kita lagi ga hoki, atau musuh yang hoki parah. (I’m looking at you, Celebi EX + Serperior deck…)
No. 3: Mouthwashing
Ini game psychological horror. Cerita? 10/10. Grafik- gak. Artstyle? 10/10. Gameplay? Jangan diragukan,10/10. Pokoknya ini game horror terbaik yang pernah aku mainkan di tahun ini. Aku ga bakal banyak omong tentang game ini, kalian coba main aja sendiri. Aku jamin, kalian gaakan lupa sama experience-nya.
No. 2: Balatro
Bentar, ini game judi kah? ohoho tentu bukan. Tidak semua game kartu remi itu game judi, kawan. Yang satu ini malah lebih condong ke game kayak Pokemon TCG yang aku suka itu. Roguelike deck-building lah sebutannya. Sebenarnya aku baru main di kuartal terakhir 2024, tapi bro, udah kecanduan parah aku sama ini game. (fun fact: Aku nulis ini pun sambil main Balatro).
No. 1: Need For Speed: Most Wanted (2005)
Okay hear me out, ini memang game jadul, waktu aku masih kecil pun pernah main. Tapi, setelah aku coba mainin lagi ini game, itu aku masih terkagum-kagum sama gameplay-nya. Betapa imersif kecepatan dari mobil yang aku balap, yang aku pakai buat kejar-kejaran sama polisi. Buat game yang umurnya setahun lebih tua daripada aku yang main, replayability-nya cukup tinggi. Cerita memang agak so-so, tapi cukup memorable dan jadi nilai tambah untuk keseluruhan experience-nya.
Catatan: tiga list selanjutnya, akan dipangkas menjadi top 3. Karena memang tahun ini aku ga begitu banyak nonton film, series, ataupun baca buku. Dan yang aku suka pun enggak sebanyak itu. Penjelasan pun gaakan panjang, ku ganti rating aja biar gampang.
Top 3 Books
No. 3: Memory Of Glass - Akiyoshi Rikako
Rating: 8/10
No. 1: How To Make Millions Before Grandma Dies (2024)
Rating: 9.7/10
Top 3 Series
No. 3: Wednesday (2022)
Rating: 8.3/10
No. 2: Heartstopper (2022)
Rating: 8.9/10
No. 1: The End Of The F***ing World (2017)
Rating: 9/10
I’m just making up numbers atp… Just taking what’s poppin on my head
Yup, segitu aja buat Media Wrapped tahun ini, semoga tahun depan bisa bikin lagi, karena seru aja gitu ngeliat apa yang udah aku baca, denger atau tonton dalam kurun waktu 12 bulan ke belakang.
Oke sip, saatnya aku nulis surat untuk aku sekarang, dan aku di masa depan (harusnya ada bagian menjawab surat aku di masa lalu, tapi tahun lalu aku lupa ga bikin, padahal biasanya bikin di akun privat Twitter…)
A Message for Myself
“Zen duduk dan menaruh cangkir berisi teh panas di mejanya. Ia mulai membuka laptop, memasang earphone di telinganya, dan memainkan musik favoritnya. Disaksikan oleh rembulan yang setia menemani setiap aktivitas malam harinya”
Selasa, 31 Desember 2024. 365 hari sudah berlalu, dan disinilah aku sekarang. Mencoba membuat kilas balik dari apa yang terjadi di tahun yang penuh dengan momen yang membentuk jati diri ku sekarang. Belum, siapa aku sekarang ini masih belum matang. Masih banyak yang belum diketahui, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Tapi setidaknya, aku tidak tersesat seperti dulu.
Refleksi di cermin berkata kalau aku masih orang yang sama. Cermin tidak pernah berbohong, aku akui itu. Yang berubah itu mindset, bagaimana aku memandang diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Atau mungkin lebih tepatnya, berkembang. Bukan berubah.
Di awal tahun, semua masih seperti biasa. Masih sibuk berurusan dengan tugas sekolah, belajar agar bisa masuk kampus negeri, dan kadang masih suka main juga sih sama temen-temen SMA. Walaupun seringnya kemana-mana sendiri karena ya, kalo sama diri sendiri nggak akan secapek jalan sama orang lain.
Mungkin itu alasan kenapa aku putus sama dia, orang pertama yang menerima kata “大好き” dari orang yang katanya anti-romantic ini. Ada perasaan bersalah muncul setelah hubungannya berakhir, tapi apa boleh buat. Lebih baik udahan aja daripada dia harus terpaksa jalan sama orang yang ignorant gini.
Untungnya, semua diakhiri secara baik-baik. Aku maafin dia, dan dia… semoga udah maafin aku. Keliatannya sih iya. Karena kalau kita papasan, masih bertegur sapa, masih ngobrol juga. Seolah-olah apa yang terjadi di waktu sebelumnya itu nggak pernah terjadi. Bahkan di bulan desember ini, kita sempet duel bulutangkis, karena memang ada temen lain yang ngajak, acara anak ekskul lah biasa.
Kembali ke masa SMA- atau langsung aja ke Graduation Day karena memang semuanya berjalan gitu aja. Lulus sudah, tinggal menunggu masa orientasi kampus. Dan selama nganggur itu, aku… nganggur…
Ospek ya? Ah era Prabu, Dialog, dan Literasi. Salah satu bagian yang mungkin takkan terlupakan. Memang sih awalnya aku ga berekspektasi banyak. Tapi siapa sih yang bakal lupa sama masa ospek. Lingkungan baru, orang baru, self-branding baru, apa lagi? Pasangan baru?
“Zen tiba-tiba berdiri, melepas kacamatanya, membersihkan lensanya, menggunakannya, dan kembali duduk. Ia masih tidak percaya kalau dirinya sudah menulis itu di layar. Apa-apaan?! pikirnya.”
Perkara cinta-cintaan ini memang masih sulit dicerna otak ku yang kaku ini. Love is cringe, kata bocah umur 14 tahun yang masih hidup di kepala ku ini. Aku setuju, bahkan sampai detik ini. Bahkan setelah apa yang terjadi, baik yang pertama maupun yang kedua, itu tidak bisa mengubah prinsipku tentang hal yang, macam gini. Bahkan karena yang terakhir, aku jadi kapok.
Mengingatnya aja udah malas, apalagi menyebutnya. Selama ini aku ngapain? kenapa aku bisa se-desperate itu sama seseorang? berharap seyakin itu sama dia? Watdehel men.
Aku, gak tau gimana cara mendeskripsikan relationship yang satu ini. Selain karena bisa dibilang, terlalu singkat, apa yang aku rasain sekarang juga, abu-abu. Mau lanjut tapi sinyalnya udah jelas, red flag. Race is over, the damage is too fatal. Mau move on? Masih dalam proses. Walaupun progres nya ga jelas. Rasanya tiada hari tanpa kemunculan orang itu di kepala. Bangun tidur pun disambut sama model kit Nissan Skyline GT-R R32 yang kita beli bareng.
Shit.
I already yapped about this shit before, I’ll mention them no more.
“Dengan pandangan yang masih terkunci ke layar, Zen meraih cangkir teh yang ada di sebelah kanan laptopnya. Sudah dingin. Tetap diminum, walaupun itu membuatnya semakin menggigil”.
Salah satu hal yang pengen aku syukuri di tahun ini adalah, aku punya temen! walaupun templatenya sama seperti lingkaran pertemanan smp… Gak masalah sih ya, lebih baik daripada nolep wkwkw. Padahal udah prepare untuk menghadapi kenolepan.
Temen-temen di chapter kuliah ini unik-unik sih ya. Terutama dari sirkel “bonceng empat” ini. Jujur aku masih agak heran kenapa kami bisa berkawan, kayak, apa yang menyatukan kita ini? Jujur aku pun lupa gimana asal-muasal grup ini lahir. Gak begitu penting juga sih buat diinget, karena yang penting tuh, saat-saat kami saling ngetap bangku di kelas, makan bareng di kantin, jalan-jalan di Nangor yang agak garing itu, atau sekedar keliling Unpad, ke kantin-kantin fakultas lain.
Momen-momen kecil itu yang membangun kenangan baik di masa perkuliahan yang terkadang banyak cobaannya ini. Seandainya aku berani, aku mau berterima kasih sama mereka, yang udah mau merangkul apalah remahan gorengan ini. Aku harap ikatan pertemanan kecil ini tidak putus. Dan jika suatu hari nanti kita mengambil jalur yang berbeda, semoga bisa bertemu lagi di titik temu selanjutnya.
Look at the sky, I'm still here
I'll be alive next year
I can make something good, oh
Something good
Seperti yang aku bilang sebelumnya, ini memang tahun yang penuh guncangan. Ada bagian yang ingin aku ingat selamanya, ada juga bagian yang ingin aku hilangkan dari memori, selamanya. Memang benar, masa-masa sulit bisa membangun pribadi yang lebih kuat. Tapi, apakah itu sepadan dengan rasa sakit yang diterima?
Satu pertanyaan itu, hanya waktu yang bisa menjawab. Walaupun jelas, aku masih gak rela. Merelakan sesuatu itu sulit, bukan?
Oh and one more thing, you need to remember this.
Please don’t forget to love yourself.
Or at very least, don’t hate yourself.
Because despite everything, it’s still you.
Dear Future Me...
Hello there, how are you? hope you’re doing fine.
Gimana kuliahnya? apakah sudah berhasil beradaptasinya?
Eksplorasi Jatinangornya udah berapa persen? betah-betah ya di sana. Soalnya dulu kamu sempet muak sama Bandung Coret ini. Alasannya agak konyol sih tapi ya begitulah…
Apa kabar kawan-kawan kuliahmu itu? Masih temenan kan? parah sih kalo ngga…
Ah iya, kamu yang dulu ini lagi tergila-gila banget sama album Smile! :D nya Porter Robinson btw, sekarang musik macam apa lagi yang nyantol di kepala mu itu?
Website masih update kan? itu kau udah bikin capek-capek ya tolong jangan ditinggalin gitu aja. Belajar css dah yang bener, biar kaga ngecek Reddit mulu wkwkwk
Maaf ya, karena aku udah ngasih start tahun yang cukup sulit. Semua masalah yang belum tuntas, harus dipikul sama kamu nantinya. Aku tau kamu orangnya gak suka kabur dari masalah, dan aku harap pikiran itu nggak berubah sampai kapanpun. Jadi, jangan nyerah ya. Sekeras apapun hidup nantinya, nanti juga akan berlalu. Ini buktinya, walaupun aku hampir gila di tahun ini, aku masih ada di sini. Di penghujung tahun, menulis wasiat buat kamu nanti.
Gak banyak sih pesanku ini, just want to wish you the best, and remind you to… Whatever I just said up there…
Kalau kamu baca pesan ini di akhir tahun 2025, aku cuma mau bilang, makasih ya udah bertahan. Semoga cerita yang kamu berikan buat tahun kedepannya bisa lebih ceria lagi.